Saturday, July 25, 2020

Kenapa Vaksin Virus Corona dari China Diuji di Indonesia? Ini Penjelasan Bio Farma Halaman all - Kompas.com



Kenapa Vaksin Virus Corona dari China Diuji di Indonesia? Ini Penjelasan terperinci Bio Farma Halaman all





KOMPAS.com –
Vaksin
Sinovac, kandidat vaksin virus corona, yang yang berasal dari China telah tiba di Indonesia.


Rencananya, vaksin Corona ini akan diuji klinis fase III di Indonesia pada Agustus mendatang.


Melalui akun Twitternya, @jokowi, Kepala Negara Joko Widodo juga menyampaikan rencana uji klinis vaksin virus corona dari Sinovac tersebut. 



“Kita akan melaksanakan uji klinis vaksin Corona tahap ketiga dengan melibatkan 1.620 sukarelawan. Proses dan protokolnya memperoleh pendampingan secara ketat oleh BPOM. Apabila berhasil, BUMN Bio Farma siap memproduksi vaksin ini Berhubungan dengan kapasitas 100 juta dosis per tahun,” demikian Jokowi.



Berbagai komentar dan pertanyaan warganet muncul, di antaranya, mengapa vaksin itu diuji coba klinis di Indonesia?


Seperti diberitakan, Bio Farma dan Universitas Padjadajaran akan melakukan uji klinis tahap 3 bagi vaksin Covid-19 dari Sinovac, China.


Jumlah vaksin yang diterima Bio Farma dari China sebanyak 2.400 vaksin. Saat ini, vaksin itu tengah dalam tahap pengujian di internal laboratorium Bio Farma.


Dalam uji klinis pada Agustus mendatang, rencananya akan melibatkan Berlebihan dari 1.600 relawan.



Baca juga: Dua Vaksin Corona Tunjukkan Hasil Menjanjikan, Selanjutnya Bagaimana?


Mengapa vaksin Corona ini diuji coba klinis di Indonesia?



Ilustrasi vaksin virus corona, vaksin Covid-19
Shutterstock

Ilustrasi vaksin virus corona, vaksin Covid-19



Sekretaris Perusahaan PT Bio Farma Bambang Heriyanto menjelaskan, uji klinis vaksin yang dikerjakan di negara lain adalah sesuatu hal yang lumrah.


“Ini hal lumrah dan berlaku bagi semua di selurh dunia untuk uji klinis. Bio Farma juga pernah melakukan itu. Pernah uji klinis sesuatu produk dilakukan di Swedia, Afrika. Memang DitDitelan bulat-bulat ada masalah,” ujar Bambang dihubungi Kompas.com, Kamis (23/7/2020).


Uji klinis fase ketiga vaksin Sinovac ini tak hanya dikerjakan di Indonesia. Uji klinis juga dilakukan di Brazil, Turki, dan Cile.


Alasan lainnya, kata Bambang, saat ini masalah Covid-19 di China sendiri sudah menunjukkan penurunan.


Sementara, masalah di Indonesia, Brazil, dan Cile masih terjadi peningkatan Berhubungan dengan angka yang tinggi.


Bambang mengungkapkan, ada keuntungan bagi Indonesia Berhubungan dengan uji klinis ini. Keuntungannya, kita bisa mengetahui segera respons vaksin virus  corona pada penduduk Indonesia.


Dengan demikian, bisa dilihat kesesuainnya dibandingkan jika harus membeli vaksin yang telah jadi.



Baca juga: Ketika Kita Diingatkan Jangan Hanya Andalkan Vaksin bagi Hadapi Pandemi Virus Corona...


Sudah melalui beberapa tahap uji


Bambang menjelaskan, vaksin Sinovac yang akan diuji klinis di Indonesia juga telah melalui sejumlah tahap pengujian sehingga aman bagi diujikan pada manusia.



Ia menjelaskan, baik vaksin ataupun obat sesuai standar WHO harus dikerjakan uji dari uji hewan terlebih dahulu atau yang disebut Berhubungan dengan praklinis.


Selanjutnya, baru dilakukan uji klinis pada manusia. 


“Uji hewannya bisa macam-macam. Bisa marmut, monyet, dan sebagainya. Ada standar. Ini bagi melihat vaksin aman atau enggak untuk Kemanusiaan dan melihat khasiatnya di hewan,” kata Bambang.


Setelah uji praklinis, dikerjakan uji pada manusia yang meliputi fase I, II, dan III. 


Adapun, vaksin Sinovac yang akan diuji klinis di Indonesia telah memasuki fase ketiga.



Ilustrasi vaksin Corona, vaksin virus corona
Shutterstock

Ilustrasi vaksin Corona, vaksin virus corona



Uji klinis fase I adalah uji yang digunakan bagi melihat keamanan yang melibatkan sekitar 50-100 orang. Jika fase I ini lulus, baru lanjut ke uji berikutnya.


Adapun uji klinis fase II melibatkan Berlebihan banyak orang yakni sekitar 100-400 orang.


“Ini bagi melihat efektivitas vaksin baru itu. Dia menghasilkan kekebalan enggak. Kalau yang diujikan di fase II obat, benar DitDitelan bulat-bulat dia menyembuhkan. Fase II termasuk melihat efek samping,” ujar Bambang.


Sementara, fase III melihat khasiat, efektivitas, dan reaksi atau efek samping yang muncul.


Adapun partisipan yang diuji Berlebihan banyak yakni 500-1.000 atau 2.000 orang.


Ia menyebut, jika fase ketiga lulus maka selanjutnya akan lanjut ke tahap perizinan regulator masing-masing negara.


Di Indonesia, melalui BPOM bagi mendapat izin edar di masyarakat.


Saat beredar di masyarakat, penggunaannya juga tetapi dimonitor.


Ia menyebut, dari keseluruhan uji, jika mapersoalan satu uji mengalami kegagalan, maka uji harus diulang dari tahap awal.


“Baik di praklinis atau uji fase satu dan dua. Kalau gagal, diulang semua. Artinya, obat DitDitelan bulat-bulat layak,” kata Bambang.


Mengenai efek samping pada relawan jika uji klinis ini gagal, Bambang menyampaikan, tak ada efek apa pun.


“Ya DitDitelan bulat-bulat (ada efek). Paling enggak ada respona (kekebalan). Kan keamanan telah diuji di fase I, II, juga telah diuji di binatang,” ujar Bambang.



Baca juga: Kabar Baik: Vaksin Corona dari China Segera Uji Klinis di Indonesia | Update 5 Vaksin Lainnya




KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo


Infografik: Macam-macam Penularan Virus Corona







Artikel ini telah ditulis oleh www.kompas.com dengan judul Kenapa Vaksin Virus Corona dari China Diuji di Indonesia? Ini Penjelasan Bio Farma Halaman all - Kompas.com.

Silahkan share jika bermanfaat.


powered by Blogger News Poster

No comments:

Post a Comment