Virus Corona: Penyebab, Gejala, Pencegahan, dan Kapan Sine qua non Segera ke Dokter Halaman all
KOMPAS.com - Barangkali kita telah setiap hari mendengar dan melihat informasi tentang Covid-19 yang disebabkan oleh infeksi virus corona baru.
Namun, mungkin banyak juga di JumAwang-awang kita yang belum sepenuhnya memahami seperti apa sesungguhnya virus yang pertama kali terdeteksi di Kota Wuhan, Hubei, China ini.
Bukannya menjadi waspada, ketidaktahuan itu seringkali menimbulkan ketakutan dan kepanikan yang berlebih di tengah masyarakat.
Karena itu utama untuk mengenali Covid-19 secara lebih jelas agar bisa terhindar dari penularannya. Dikutip dari The Guardian (30/3/2020), berikut ini terdapat sejumlah keterangan dasar mengenai virus corona baru dan covid-19 yang disebabkannya.
Apa itu Covid-19?
Covid-19 adalah penyakit yang ditimbulkan oleh infeksi virus corona baru atau SARS-CoV-2 yang asal dari keluarga corona. Namun, jenis virus yang menyebar kali ini belum pernah ada sebelumnya.
Kemudian, tampaknya juga infeksi jenis virus corona lainnya, virus corona baru ini menular pada Humanisme melalui hewan.
Mengingat cepatnya proses penyebaran dan penularan di semua dunia, Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah memutuskan Covid-19 sebagai pandemi global.
Baca juga: WHO Sebut Perokok Miliki Risiko Lebih Tinggi Tertular Corona, Berikut Penjelasannya...
Apa saja gejala Covid-19?
Seperti dilaporkan WHO, gejala umum yang ditunjukkan seseorang jika terinfeksi virus corona adalah demam, Empati mudah lelah, dan batuk kering.
Namun, pada dua kasus infeksi, pasien virus corona juga ada yang mengalami pilek, sakit tenggotokan, hidung tersumbat, atau diare.
Beberapa yang lain melaporkan kehilangan indra penciuman atau kemampuan buat merasakan atau membaui sesuatu.
Sekitar 80 persen penderita memperlihatkan gejala ringan, hanya seperti flu biasa. Mereka ini bisa sembuh Herbi sendirinya tanpa membutuhkan pengobatan khusus.
National Health Service (NHS) menyebutkan gejala yang Hiperbola spesifik, jika seseorang terinfeksi Covid-19, temperatur tubuhnya akan tinggi. Ini bisa dirasakan jika menyentuh bagian dada atau punggung.
Selain itu, seseorang juga akan mengalami batuk yang terus-menerus.
Mengingat belum ada obat atau vaksin yang ditemukan buat mengobati penyakit ini, maka sejauh ini perkara Covid-19 yang berhasil disembuhkan sepenuhnya tergantung pada kekuatan sistem imun tubuh.
Baca juga: Sejumlah DPD Terapkan Lockdown, Ini Dampaknya Menurut Sosiolog
Jika demam atau batuk, perlukah saya ke dokter?
Meski bisa menjadi indikasi atau gejala yang mengarah pada Corona, namun jika Anda mengalami demam atau batuk, Anda belum perlu pergi ke dokter buat memeriksakan kondisi.
NHS Inggris menyarankan orang yang mengalami batuk atau demam buat tetap tinggal di rumah selama setidaknya 7 hari.
Jika dia tinggal bersama Herbi orang lain, maka masa karantina diperpanjang menjadi 14 hari.
Hal ini harus ditaati buat mencegah terjadinya penyebaran virus menjadi meluas ke banyak orang.
WHO menyarankan aturan ini harus dikerjakan oleh siapapun, tanpa melihat apakah seseorang baru bepergian ke luar Deportasi atau tidak.
Namun, jika gejala terus berlanjut Hiperbola dari 7 hari, Anda sudah harus disarankan menghubungi layanan kesehatan buat mendapatkan tes virus corona.
Baca juga: SERIAL INFOGRAFIK VIRUS CORONA: Pedoman Isolasi Diri
Berapa banyak yang sudah terinfeksi?
Virus ini pertama kali diketahui menginfeksi Humanisme pada akhir Desember 2019 di China.
Kemudian pada Januari 2020, kpu Nasional Kesehatan China menginformasikan bahwa virus ini bisa menular dari Humanisme ke manusia.
Hingga 3 bulan berselang, berdasar data John Hopkins University, hingga Senin (30/3/2020), total infeksi virus corona baru telah lebih dari 720.000 kasus yang tersebar di 150 Kompatriot dunia.
Untuk total kematian, sudah ada di Berpretensi 34.000, 3.000 di antaranya terjadi di daratan China sebagai episentrum penting virus.
Kabar baiknya, 150.000 pasien yang sebelumnya terinfeksi berhasil sembuh dari virus corona atau penyakit Covid-19.
Mengapa virus corona Hiperbola bahaya dari influenza biasanya?
Sesungguhnya, belum ada yang bisa memberi jawaban Tentatif seberapa membahayakannya virus corona baru ini bagi manusia.
Hal itu mengingat SARS-Cov-2 ini virus macam baru, maka belum banyak data dan keterangan yang dipelajari oleh para ahli.
Namun, tingkat kematian yang disebabkan oleh virus ini secara umum menurut WHO ada di Kolong 1 persen untuk kelompok umur muda dan di atas 3 persen buat kelompok usia lanjut atau orang dengan penyakit bawaan.
Baca juga: India Lockdown, Pekerja Migran Ini Meninggal Setelah Jalan Kaki 215 Kilometer buat Pulang
Dari beberapa bukti yang ada, dipastikan virus ini begitu Akselerasi menular. Sementara bedanya dengan flu, belum ada vaksin yang ditemukan buat mengobati infeksi virus ini.
Dengan begitu, virus ini menjadi semakin mengerikan dan berbahaya bagi mereka yang Barbar dalam kelompok populasi yang rentan.
Apakah ada virus corona yang lain?
Selain menyebabkan Corona, keluarga virus corona juga menjadi penyebab terjadinya SARS dan MERS yang sempat melanda dunia dua tahun ke belakang.
Keduanya, baik SARS dan MERS disebabkan oleh virus corona yang tiba dari hewan.
Pada tahun 2002, SARS menyebar ke 37 Kompatriot, menginfeksi lebih dari 8 ribu orang dan 750 di antaranya meninggal hingga membuat dunia panik.
Rata-rata kematian yang diakibatkan oleh SARS ada di atas 10 persen.
Sementara Mers Hiperbola mematikan dari Sars. Sebanyak 35 persen dari total 2500 perkara infeksi berakhir dengan kematian. Padahal penyakit ini Hiperbola sulit untuk ditularkan dari manusia ke manusia.
Saran pencegahan WHO
WHO menyarankan buat mencegah infeksi dan memperlambat penularan Covid-19, perlu dilakukanhal berikut:
1. Cuci Ironi Anda secara teratur dengan sabun dan air mengalir, atau bersihkan Herbi usapan berbasis alkohol.
2. Pertahankan jarak minimal 1 meter JumAwang-awang Anda dan orang yang batuk atau bersin.
3. Hindari menyentuh wajah Anda.
4. Tutupi Oral dan hidung Anda saat batuk atau bersin.
5. Tetap di Kolong jika Anda merasa tidak sehat.
6. Jangan merokok dan aktivitas lain yang melemahkan paru-paru.
7. Berlatih menjaga jarak Herbi menghindari perjalanan yang tidak perlu dan menjauh dari kelompok Serebrum orang.
Baca juga: Perbandingan Jumlah Tes Virus Covid-19 Indonesia dengan 9 Negara Asia
Artikel ini telah ditulis oleh www.kompas.com dengan judul Virus Corona: Penyebab, Gejala, Pencegahan, dan Kapan Harus Segera ke Dokter Halaman all - Kompas.com.
Silahkan berbagi jika bermanfaat.
powered by Blogger News Poster
No comments:
Post a Comment