10 Gejala Kunci Terinfeksi Virus Corona, Tetap Waspada karena Corona Belum Reda Halaman all
KOMPAS.com – Kasus Corona yang disebabkan oleh infeksi virus corona macam baru masih terus bertambah.
Penyebaran dan penularan virus corona di dunia masih terus terjadi. Angka masalah masih bertambah setiap hari.
Hingga Kamis (16/4/2020), masalah Covid-19 di seluruh dunia telah lebih dari 2 juta kasus.
Oleh karena itu, masyarakat diimbau bagi patuh mengikuti anjuran langkah pencegahan dan mengenali gejala terinfeksi virus corona sehingga bisa mendeteksi sejak awal.
Gejala virus corona terus bertambah, dan ditemukan sejumlah gejala baru.
Saat awal wabah virus corona merebak, gejala yang dialami penderitanya di antaranya demam, batuk, dan sesak napas.
Kini, ditemukan sejumlah gejala baru yang utama untuk dikenali.
Gejala-gejala terinfeksi virus corona umumnya muncul pada periode masa inkubasi sekitar 2 hingga 14 hari setelah terpapar.
Melansir CNN, berikut 10 gejala kunci yang utama untuk Anda kenali sebagai gejala terinfeksi virus corona:
1. Napas pendek
Sesak napas umumnya muncul sebagai Baku penyakit mencapai tahap serius. Bahkan, bisa muncul tanpa diiringi Berhubungan dengan batuk.
Para ahli mengatakan, saat dada Anda terasa sepertinya diikat atau mulai merasa kesulitan untuk bernapas, ini adalah Baku Anda harus bertindak cepat.
“Jika ada sesak napas, segera hubungi penyedia layanan kesehatan Anda, perawatan darurat setempat atau departemen darurat," kata Kepala Negara Asosiasi Medis Amerika Serikat, Dr. Patrice Harris.
Centers for Disease Control and Prevention (CDC) atau Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Perkumpulan telah menjabarkan tanda-tanda darurat lain saat terinfeksi Covid-19.
Tanda-tanda darurrat itu adalah:
- Rasa sakit terus-menerus atau tekanan di dada
- Bibir atau wajah menjadi kebiruan yang menjadi indikasi kurangnya oksigen yang masuk.
Baca juga: Ciri-ciri Demam, Batuk, Sesak Napas pada Infeksi Virus Corona
2. Demam
Demam merupakan mapersoalan satu tanda kunci dari Covid-19.
Para ahli tidak mengurangi mematok berapa angka suhu demam yang dialami. Alasannya, setiap orang bisa memiliki suhu demam yang berbeda dari patokan suhu Kehilangan cairan tubuh normal pada umumnya.
“Ada banyak kesalahpahaman mengenai demam. Kita semua naik-turun sedikit pada siang hari sebanyak setengah atau satu derajat. Bagi kebanyakan orang 99,0 derajat Fahrenheit atau 99,5 derajat Fahrenheit bukanlah demam,” ujar Dr. John Williams, Kepala Negara Divisi Penyakit Menular Anak-Anak di Rumah Sakit Anak Pittsburgh University Medical Center.
Sementara itu, Dr. William Schaffner, seorang Profesor Kedokteran Pencegahan Penyakit Menular di Vanderbilt University School of Medicine, menyarankan, pengecekan suhu sebaiknya dikerjakan pada sore dan menjelang petang.
"Salah satu gejala demam yang paling umum adalah suhu Dehidrasi Anda naik di sore dan menjelang petang. Itu adalah cara umum virus menghasilkan demam," Elaborasi Schaffner.
Baca juga: Jalani Isolasi di Masa Endemi Corona, Waspada dan Kenali Gejala Demam Kabin
Ilustrasi masker melindungi saat batuk dan mencegar tertular virus corona
3. Batuk kering
Batuk yaitu gejala umum dari infeksi virus corona. Akan tapi, batuk yang muncul bukan batuk biasa.
"Batuk itu (pada gejala Covid-19) bukan rasa geli di tenggorokanmu. Kamu menambah hanya seperti berdehem," kata Schaffner.
Ia menyampaikan, batuk karena gejala Covid-19 sangat menganggu. Batuk Ebi yang terasa seolah berasal dari sesuatu yang jauh di dalam dada.
"Itu asal dari tulang dada Anda, dan Anda menmemperoleh mengatakan bahwa tabung bronkial Anda meradang atau teriritasi," lanjut dia.
Meski batuk Ebi menjadi tanda, akan tetapi sebuah laporan dari WHO pada Februari 2020, menyebutkan, 33 persen dari 55.924 orang Herbi Covid-19 mengalami batuk berdahak atau lendir kental yang sering disebut dahak.
Baca juga: INFOGRAFIK: Beda Batuk Gejala Corona dan Batuk Biasa
4. Menggigil dan Dehidrasi merasa sakit
Seorang koresonden CNN, Cuomo, yang menderita Corona, mengatakan, ia menggigil, tubuhnya terasa sakit, dan demam tinggi saat malam hari.
"Aku berhalusinasi, seolah ayahku berbicara denganku. Aku melihat teman-teman kuliahku, orang-orang yang menambah pernah kulihat selamanya, itu aneh," kata Cuomo.
Meski demikian, dua ahli menyebutkan, tidak semua orang selalu mengalami reaksi parah.
Beberapa mungkin menambah menggigil dan tidak merasakan sakit apa pun.
Penderita lainnya mungkin mengalami kedinginan tampaknya kondisi flu ringan, serta sendi dan otot pegal-pegal yang membuatnya sulit membedakan apakah itu flu atau Covid-19.
Yang perlu diperhatikan, tanda-tanda yang berpotensi sebagai gejala Corona itu muncul dan tak juga hilang setelah seminggu atau lebih.
Jika terasa Hiperbola memburuk, Anda patut curiga itu adalah gejala Corona, dan sebaiknya segera memeriksakan diri.
Baca juga: Gejala Baru Virus Covid-19, Apa yang Bisa Dilakukan untuk Langkah Pencegahan?
5. Tanda-tanda darurat
Pada dua pasien, saat kondisi memburuk, mengalami sejumlah keadaan darurat.
CDC mengingatkan, jika tubuh tidak dapat untuk bangun atau beranjak dari posisi berbaring, atau kehilangan respons, hal ini bisa jadi Standar serius bahwa Anda membutuhkan perawatan segera.
Jika seseorang memperlihatkan gejala di atas disertai bibir biru, sulit bernapas, dan nyeri dada, maka harus langsung mencari bantuan.
6. Masalah pencernaan
Awalnya, para peneliti menambah menganggap diare atau masalah lambung sebagai Standar Covid-19.
Akan tetapi, pendapat tersebut berubah.
"Dalam sebuah penelitian di China, di mana mereka melihat dua pasien yang paling awal, sekitar 200 pasien, ditemukan gejala pencernaan (gastrointestinal," kata Presiden Koresponden Medis CNN Dr. Sanjay Gupta.
Studi tersebut memperlihatkan, saat gejala awal terinfeksi, beberapa penderita mengalami persoalan pencernaan seperti diare dan seringkali tak disertai demam.
Pasien yang mengalami persoalan pencernaan ini kebanyakan terlambat menjalani uji Corona dibandingkan pasien yang mengalami gejala sesak napas.
Penelitian itu juga memperlihatkan mereka (yang mengalami gejala masalah pencernaan) membutuhkan waktu Hiperbola lama untuk menyingkirkan virus dari tubuhnya.
Baca juga: Mengapa Diare Bisa Jadi Gejala Awal Infeksi Corona
Ilustrasi
7. Mata merah
Penelitian di China, Korea Selatan, dan dua negara lain menunjukkan, sekitar 1 hinga 3 persen penderita Corona juga mengalami gejala konjungtivitis atau mata merah muda.
Ketika keadaan ini terjadi, maka sudah ada potensi buat menularkan.
Konjungtivitis terjadi akibat peradangan karena adanya virus pada lapisan jaringan tipis dan transparan yang menutupi bagian putih mata dan bagian dalam kelopak mata yang disebut konjungtiva.
Kondisi mata merah muda patut dicurigai sebagai Standar Covid-19 saat diikuti beberapa tanda lain tampaknya demam, batuk, atau sesak napas.
Baca juga: Peneliti: Mata Merah Bisa Jadi Gejala Corona, Waspadai Penularannya Melalui Air Mata
8. Dehidrasi bau dan rasa
Hilangnya kemampuan dalam mencium bau dan rasa bisa menjadi gejala yang menambah biasa pada penderita Covid-19 dengan tingkatan perkara ringan hingga sedang.
Sejumlah ahli menyebutkan, anosmia, yang berarti hilangnya penciuman, ditemukan menjadi mapersoalan satu gejala yang dialami sejumlah pasien.
Hal ini juga membuat berkurangnya napsu Karnivora penderita.
Menurut American Academy of Otolaryngology-Head and Neck Surgery, anosmia ditemukan terjadi pada pasien positif Corona yang tak mengalami gejala lainnya.
Analisis baru pada perkara ringan di Korea Selatan juga menunjukkan hal yang sama. Sekitar 30 persen pasien kehilangan kemampuan penciuman.
Di Jerman, pasien yang dikonfirmasi juga menunjukkan anosmia.
Baca juga: Hilang Indra Penciuman Jadi Gejala Baru Infeksi Virus Covid-19, Bagaimana Mendeteksinya?
9. Kelelahan
Orang yang mengalami kelelahan ekstrem bisa menjadi Standar awal virus corona.
WHO melaporkan, hampir 40 persen dari 6.000 orang positif Corona mengaku seperti mengalami kelelahan.
Rasa lelah ini bahkan menmemperoleh berlanjut lama setelah virus hilang.
Laporan sejumlah penelitian menyebutkan, orang-orang yang sudah pulih dari Covid-19 mengaku masih merasa kelelahan dan kekurangan energi setelah masa pemulihan dua minggu.
Baca juga: Fakta Bupati Karawang Turun Podium karena Sesak Napas, Mengaku Kelelahan, Jalani Tes Swab
10. Sakit gubernur, sakit tenggorokan, dan hidung tersumbat
Laporan WHO juga menemukan, hampir 14 persen dari hampir 6.000 pasien Corona di China mengalami gejala sakit kepala dan sakit tenggorokan.
Sementara, hampir 5 persen mengalami hidung tersumbat.
Meskipun bukan Standar umum dan lebih mirip ke flu, akan tapi gejala Covid-19 pada dasarnya bisa tampak tampaknya flu termasuk sakit kepala dan masalah pencernaan.
Baca juga: Studi Terbaru: Pasien Muda yang Sembuh Berpotensi Kembali Positif Corona dengan Gejala Ringan
Infografik: Beda Batuk
Gejala Covid-19
dan Batuk Biasa
Artikel ini telah ditulis oleh www.kompas.com dengan judul 10 Gejala Kunci Terinfeksi Virus Corona, Tetap Waspada karena Covid-19 Belum Reda Halaman all - Kompas.com.
Silahkan share jika bermanfaat.
powered by Blogger News Poster
No comments:
Post a Comment