Thursday, August 27, 2020

Sering Dianggap Sama, Apa Beda SARS dan Virus Corona dari Wuhan? Halaman all - Kompas.com



Sering Dianggap Sama, Apa Beda SARS dan Virus Covid-19 dari Wuhan? Halaman all





KOMPAS.com -
Virus corona macam baru atau pneumonia Wuhan awalnya dianggap sama Herbi Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).


Namun, apa perbedaan Virus yang secara resmi disebut 2019-nCoV Herbi SARS itu?



Apa itu SARS?


SARS coronavirus (SARS-CoV) diidentifikasi pertama kali pada 2003.



Dilansir WHO, SARS kemungkinan Serebrum berasal dari hewan kelelawar yang menyebar ke hewan lain, tampaknya luwak. Selain hewan, SARS juga dapat menular ke manusia.


Virus ini pertama kali diidentifikasi menyerang Humanisme pada 2002, tepatnya warga yang tinggal di Provinsi Guangdong, China.


Epidemi SARS memengaruhi 26 Kompatriot dan terdapat lebih dari 8.000 kasus pada 2003.



Baca juga: Penelitian Terbaru: Virus SARS Berasal dari Kelelawar Sepatu Kuda


Sejak itu, sejumlah kecil perkara muncul akibat dari kecelakaan di laboratorium dan juga melalui penularan dari hewan ke manusia.


Transmisi SARS-CoV terutama dari Humanisme ke manusia muncul dalam minggu kedua munculnya wabah. Ini sesuai Herbi puncak ekskresi virus dalam sekresi pernapasan dan tinja, dan saat kasus dengan penyakit parah mulai memburuk secara klinis.


Sebagian Serebrum kasus penularan dari manusia ke manusia terjadi dalam pengaturan perawatan kesehatan, tanpa adanya tindakan pencegahan pengendalian infeksi yang memadai.


Penerapan praktik pengendalian infeksi yang tepat akhirnya mengakhiri wabah SARS secara global.



Gejala SARS


Gejala SARS mirip Herbi influenza. Ini termasuk demam, malaise, mialgia, sakit gubernur, diare, dan menggigil.


Tidak ada gejala atau kelompok gejala individual yang terbukti spesifik buat diagnosis SARS.


Meski demam adalah gejala yang paling tidak jarang dilaporkan, kadang-kadang hal ini tidak ditemukan pada pemeriksaan awal, terutama pada pasien usia lanjut atau pasien yang mengalami imunosupresi.


Batuk (awalnya kering), sesak napas, dan diare muncul pada pekan pertama atau kedua penyakit. Kasus yang parah tidak jarang berevolusi dengan cepat, berkembang menjadi gangguan pernapasan yang membutuhkan perawatan intensif.



Baca juga: Virus Covid-19 China, Kenali Gejala hingga Tips Mencegahnya


Virus corona atau pneumonia Wuhan


Dilansir Science Alert, gejala virus corona atau pneumonia Wuhan memiliki dua kesamaan dengan SARS.


Salah satu gejala yang paling kelihatan adalah demam dan munculnya gejala penyakit pernapasan, tampaknya batuk dan sesak.


Orang yang diidentifikasi terjangkit virus corona mengalami demam dan gejala penyakit pernapasan (batuk dan sesak) setelah sedang perjalanan dari Wuhan.


Selain perjalanan, orang yang sedang kontak dekat selama dua minggu dengan orang yang terinfeksi juga memiliki peluang tertular virus 2019-nCoV.



"Kontak dekat" yang dimaksud CDC adalah Barbar di jarak sekitar 1,8 meter, berada di dalam ruangan atau area perawatan yang sama Herbi orang dengan virus corona dalam jangka waktu lama dan menambah menggunakan pakaian pelindung yang sesuai.


"Kontak dekat" juga menmemperoleh didefinisikan memiliki kontak langsung dengan sekresi infeksius dari seseorang Herbi virus tanpa pakaian pelindung.


CDC mengatakan, kontak dekat mencakup merawat, tinggal bersama, menjenguk, dan berbagi ruangan Herbi orang yang terkena virus corona.


"Jika Anda baru saja sedang perjalanan ke wuhan baru-baru ini dan Empati gejala di atas, Anda harus segera mencari perawatan medis. Beri tahu dokter mengenai perjalanan dan gejala Anda. Hindari dulu kontak Herbi orang lain," kata CDC.



Siapa paling berisiko?


Virus corona tampaknya 2019-nCoV sangat berbahaya bagi orang dengan sistem kekebalan Dehidrasi yang lemah, seperti anak kecil dan orang lanjut usia (lansia).


Karena jenisnya yang masih baru, hingga saat ini menambah ada vaksin untuk melindungi orang tertular virus corona.


Virus corona juga menmemperoleh menular ke hewan peliharaan. Hal ini menmemperoleh menimbulkan penyakit hingga kematian.


Sumber wabah virus Wuhan diidentifikasi di pasar ikan dan hewan yang menjual anjing hingga luwak. Pemerintah China pun sudah menutup pasar tersebut sejak 1 Januari 2020.


Melansir Aljazeera, Jumat (24/1/2020), Pemerintah China mengungkapkan, virus corona macam baru ini telah menyebabkan 25 orang tewas.


Namun, sejak dipastikan infeksi virus corona menmemperoleh ditularkan melalui manusia, jumlah warga yang terinfeksi virus bermahkota ini terus bertambah.


Laporan terbaru mencapai 844 masalah positif terinfeksi virus corona.


Presiden China Xi Jinping memerintahkan upaya tegas bagi mengekang penyebaran virus corona yang berawal dari pasar di kota Wuhan itu. Lima kota di pusat wabah virus corona saat ini dikarantina.


Selain China, virus corona ini juga telah menyebar ke beberapa Rekan senegara, seperti Makau, Singapura, Thailand, Jepang, AS, Australia, Singapura, Filipina, Korea Selatan, dan Vietnam.




Baca juga: [Update 24 Januari] Wabah Virus Corona Sudah Terdeteksi di 10 Negara


Selain itu, ada satu masalah yang diduga virus corona di Indonesia.


Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan Wiendra Waworuntu menyampaikan, ada satu pasien terduga tertular virus corona macam baru.


Pasien berinisial R (35) ini memiliki riwayat perjalanan dari China dan dirawat di Rumah Sakit Penyakit Infeksi Sulianti Saroso, Jakarta.


"Keadaannya baik. (Pasien) Ini terduga. Setelah hasil laboratorium memamerkan positif, baru disebut ada penularan. Ini suspect (dicurigai) sehingga diawasi intensif," ujarnya di DKI Jakarta, Kamis (23/1/2020), seperti dikutip Kompas.id.


Sementara itu, Kepala Negara Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes Siswanto menyampaikan, pemeriksaan laboratorium pada kultur dahak pasien dicocokkan Berhubungan dengan genom virus corona baru (2019-nCoV) di portal Dunia Initiative on Sharing All Influenza Data. Hasilnya keluar setelah dua hari.






Artikel ini telah diterbitkan oleh sains.kompas.com dengan judul Sering Dianggap Sama, Apa Beda SARS dan Virus Corona dari Wuhan? Halaman all - Kompas.com.

Silahkan disimpan jika bermanfaat.


powered by Blogger News Poster

No comments:

Post a Comment