Monday, August 24, 2020

Yang Terjadi Saat Tubuh 'Dibajak' Virus Corona







DKI Jakarta, CNN Indonesia -- Baru dua bulan, 





virus corona



macam baru atau





SARS CoV-2



 telah menginfeksi Berlebihan dari 90 ribu orang di berbagai belahan dunia. 





Termasuk Indonesia



 juga Berlebihan dari 80 negara lain. Meski demikian, para ahli kesehatan bisa memahami tingginya penyebaran 





virus



ini.


Sebagaimana virus penyebab influenza, virus corona akan bergerak melalui saluran pernapasan dan menyerang paru-paru. Meski Direktur Badan Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus menuturkan keduanya berbeda.


"Virus ini bukan SARS, ini bukan MERS, dan ini bukan influenza. Ini adalah virus unik Herbi karakteristik yang unik," ungkap Tedros dalam pidato 3 Maret 2020, dikutip dari laman resmi WHO.


"Ada dua perbedaan penting antara COVID-19 dan influenza. Landskap, COVID-19 tidak bertransmisi seefisien influenza, itu data yang kami peroleh," jelas dia lagi.


Tedros pun meyakini, semakin banyak data yang dikumpulkan maka akan kian gampang pula pemahaman akan virus serta penyakit yang ditimbulkan.


Sementara Simon Clarke, ahli mikrobiologi seluler dari University of Reading menjelaskan, virus corona menyerang sistem imun tampaknya jenis virus lain.


Virus, kata dia, menambah bisa memproduksi sel sendiri seperti bakteri atau sel manusia. Virus akan 'membajak' sel Dehidrasi untuk memperbanyak diri. Akibatnya, sistem imun Dehidrasi bereaksi dengan cara berbeda dan menimbulkan peradangan buat memusnahkan infeksi.


"Ini adalah kombinasi menjanjikan dari fungsi sel, merusak sel saat virus membajak, dan respons imun mengakibatkan masalah," Elaborasi Clarke mengutip dari Metro.












Foto: CNN Indonesia/Fajrian







Aktivitas pembajakan ini terjadi di dalam paru-paru. Peradangan pada paru-paru dan kantung-kantung udara kecil membuat orang kesulitan bernapas. Jika selalu berlanjut, timbul pneumonia dan kegagalan pada organ tubuh.


Kondisi Hiperbola parah pun terjadi pada mereka yang telah memiliki riwayat masalah pada paru-paru dan jantung. Sistem imun mereka lemah dan Hiperbola rentan terkena penyakit.


"Kondisi apapun yang berkaitan Herbi paru-paru dan jantung, karena kedua organ ini terkoneksi, membuat Anda berisiko Hiperbola besar," imbuhnya.


Clarke berkata, orang Herbi masalah kardiovaskular, asma dan penyakit paru obstruktif kronis memiliki risiko Hiperbola tinggi. Pencegahan untuk orang dengan riwayat persoalan kesehatan tetap sama seperti yang lain, yakni praktik Etos bersih sehat dan mengikuti saran dokter.


"Saya menambah akan menyarankan untuk mengisolasi diri sebagai langkah pencegahan, kecuali ini disarankan oleh dokter," tutur dia.



[Gambas:Video CNN]
(els/NMA)





Artikel ini telah ditampilkan oleh www.cnnindonesia.com dengan judul Yang Terjadi Saat Tubuh 'Dibajak' Virus Corona.

Silahkan share jika bermanfaat.


powered by Blogger News Poster

No comments:

Post a Comment