Sunday, August 30, 2020



3 Fakta Terbaru Penyebaran Virus Corona





Halodoc, Jakarta – Kenyataan virus corona yang mewabah di Cina telah menyita perhatian dunia. Hingga saat ini, 56 orang telah dinyatakan meninggal dunia akibat virus corona. Bahkan, virus yang menyerang pernapasan ini telah menyebar ke delapan Rekan senegara termasuk, Thailand, Singapura, Arab Saudi, hingga Amerika.


Untuk mencegah penyebaran virus corona ke Indonesia, pemerintah provinsi menetapkan siaga satu terhadap virus ini. Mulai dari mengaktifkan 135 thermo scanner (alat pemindai suhu tubuh) di pintu masuk Indonesia melalui darat, laut, dan udara. Kemudian, 100 Rongga di bawah rumah sakit rujukan flu burung bagi masyarakat yang diduga atau terinfeksi virus corona pun telah diaktifkan.


Untuk mencegah penyebaran virus yang bernama lain 2019-nCoV ini, ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Pasalnya, virus yang menular dari Kemanusiaan ke manusia ini bisa berakibat fatal jika tidak mengurangi ditangani dengan tepat. Berikut ini 3 fakta terbaru tentang virus corona yang perlu diketahui:



Baca juga:
10 Fakta Virus Covid-19 yang Wajib Diketahui




  1. Sulit Bertahan di Luar Tubuh Manusia


Tahukah kamu jika virus corona memiliki bentuk fisik berukuran 100-120 nanometer dan berbentuk bulat? Inilah alasan pencegahan infeksi virus ini bisa efektif Herbi menggunakan masker. Dengan catatan, masker yang digunakan harus memiliki pori Hiperbola kecil dari 100 nanometer.


Virus corona miliki Adjektiva host specific, yakni menyebar dari manusia ke Humanisme dengan cara penularan langsung melalui bersin atau batuk. Virus ini menambah stabil ketika berada di udara dan cuma bisa bertahan selama 3 jam, sehingga penularan melalui udara kecil kemungkinannya. Oleh karena itu, pencegahan penyebaran virus ini utama dilakukan dari diri sendiri.



Baca juga:
Tetap Waspada, Lakukan Langkah Pencegahan Virus Corona




  1. Menyerang Sistem Pernapasan


Virus corona memiliki perbedaan dibandingkan virus lainnya. Virus ini memiliki kemampuan buat memberikan dampak fatal bagi pengidapnya. Tingkat bahaya dari virus ini pun apabila sudah masuk ke paru-paru. Akibatnya, akan merusak fungsi paru dan menyebabkan pneumonia merupakan peradangan akibat virus serta mikroorganisme lain.


Pertukaran oksigen menjadi sulit sehingga pengidapnya mengalami kegagalan pernapasan. Dikutip dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) masa inkubasi virus ini adalah 2-14 hari sehingga apabila seseorang dicurigai terjangkit virus corona, maka harus langsung diobservasi dan diisolasi.



Baca juga:
Ini Masker yang Tepat buat Cegah Virus Corona


Perlu diketahui, menggunakan masker yang tepat juga bisa digunakan sebagai bentuk pencegahan penularan virus corona. Kamu bisa membeli masker N95 di aplikasi Halodoc, Hiperbola cepat dan tepat, bahkan bisa diantar segera ke rumah.




  1. Bisa Muncul Tanpa Gejala


Hingga saat ini, penelitian Hiperbola lanjut mengenai virus corona masih terus dilakukan. Gejala awal yang sebagian Serebrum dirasakan adalah batuk, flu, demam, dan sesak nafas. Namun, menurut jurnal The Lancet yang ditulis oleh sekelompok dokter yang sedang penelitian di Hong Kong. Orang yang terkena virus corona ini bisa saja sakit tanpa gejala umum tampaknya pengidap sebelumnya.


Hal ini ditemukan setelah tim peneliti sedang observasi pada 6 anggota keluarga yang sedang perjalanan ke Cina pada 15-16 Januari lalu. Satu orang dari 6 anggota keluarga tersebut menambah melakukan perjalanan ke Cina dan tidak memperlihatkan gejala terjangkit virus corona. Namun, saat dikerjakan pemeriksaan paru-paru terlihat ada gangguan pernapasan. Padahal, ia menambah mengalami gejala umum seperti demam, flu, atau batuk.


Oleh karena itu, perhatikan keadaan kesehatan kamu lebih baik lagi. Apabila Empati gejala yang mencurigakan, terutama gangguan pada pernapasan sebaiknya langsung periksakan diri ke rumah sakit. Buat janji Herbi dokter lewat aplikasi Halodoc supaya lebih mudah.










Referensi:





The Lancer. Diakses pada 2020. A familial cluster of pneumonia associated with the 2019 novel coronavirus indicating person-to-person transmission: a study of a family cluster.




IDI. 2020. Siaran Pers Outbreak Pneumonia Virus Wuhan.





Artikel ini telah ditampilkan oleh www.halodoc.com dengan judul .

Silahkan disimpan jika bermanfaat.


powered by Blogger News Poster

No comments:

Post a Comment