Tuesday, August 25, 2020

Gejala Virus Corona dan Daftar Info Penting yang Perlu Diketahui - Tirto.ID



Gejala Virus Covid-19 dan Daftar Info Penting yang Perlu Diketahui




Gejala Virus Covid-19 dan sejumlah informasi penting lainnya mengenai penyakit yang melakukan meluas di dunia ini telah disediakan oleh Kementerian Kesehatan RI.



tirto.id

- Novel Coronavirus (2019-nCov) atau Virus Covid-19 hingga hari ini masih menyita perhatian banyak Kompatriot di dunia. Penyebaran Virus Corona masih selalu meluas secara global. Jumlah kasus baru positif Virus Covid-19 juga bertambah cepat, terutama di China.


Berdasarkan data terbaru Map of Coronavirus 2019-nCoV Dunia Cases by Johns Hopkins CSSE, pada 6 Februari 2020 per pukul 18.30 WIB, ada 28.344 orang di semua dunia dinyatakan positif Virus Corona. Sementara perkara kematian akibat Virus Corona sudah mencapai 565 jiwa.


Kasus positif Virus Covid-19 terbanyak masih di China daratan, yakni 28.085 orang. Sedangkan dari 565 kematian pasien sebab virus Covid-19, semua terjadi di China daratan, kecuali dua perkara yang masing-masing terjadi di Hongkong dan Filipina.


Mayoritas perkara kematian tercatat ditemukan di Provinsi Hubei, yakni 549 jiwa. Hubei yaitu provinsi China dengan ibu kota Wuhan, kawasan yang diduga menjadi lokasi pertama penularan Virus Corona.


Data jumlah perkara positif Virus di atas menunjukkan lonjakan Akselerasi dibanding sehari sebelumnya. Pada 5 Februari 2020, per pukul 13.35 WIB, data perkara positif virus Corona baru mencapai 24.551. Artinya, terdapat penambahan 4.000 perkara dalam sehari saja.


Sampai hari ini, 10 Kompatriot selain China dengan jumlah kasus positif virus Covid-19 terbanyak adalah Jepang (45), Singapura (28), Thailand (25), Korea Selatan (23) dan Hongkong (21). Lima Kompatriot lainnya adalah Australia (14), Taiwan (13), Jerman (12), AS (12) serta Malaysia (12).


Di sisi lain, ada 1.337 orang yang dilaporkan berhasil pulih setelah dinyatakan positif Virus Corona. Sebagian Serebrum dari mereka yang pulih setelah dirawat di Kolong sakit dari Hubei, yakni 694 orang.


Sementara di Indonesia, sampai Kamis minggu ini belum ada kasus positif virus Covid-19 ditemukan. Baru satu WNI di Singapura yang positif tertular virus Corona. WNI yang bekerja sebagai asisten Rongga di bawah rumah tangga di Singapura itu saat ini melakukan diisolasi oleh otoritas kesehatan negara setempat.


Pemerintah RI juga telah mengeluarkan sejumlah kebijakan baru bagi mencegah penyebaran virus Corona di Indonesia, termasuk pembatalan sementara penerbangan dari dan menuju China mulai pekan ini. Pemerintah pun melarang impor hewan Pandangan hidup dari China.



Sejumlah langkah pencegahan juga dikerjakan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI). Salah satunya Berhubungan dengan memberikan informasi agar publik memahami berbagai hal terkait Virus Corona.


Melalui situs Infeksi Emerging, Kemenkes merilis sejumlah keterangan penting yang perlu diketahui publik, mulai dari gejala, bahaya hingga mekanisme penularan Virus Corona. Berikut ini sejumlah info utama dari Kemenkes yang dilansir pada 5 Februari 2020 tersebut.



1. Apa itu Virus Corona atau Novel Coronavirus (2019-nCoV)?


Novel coronavirus (2019-nCoV) atau Virus Corona merupakan macam baru coronavirus yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Coronavirus termasuk keluarga Otak besar virus yang menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan. Pada Kemanusiaan, Virus Corona menyebabkan penyakit flu biasa hingga penyakit yang serius sepertinya Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Sindrom Pernafasan Akut Berat/ Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).



2. Apakah Novel Coronavirus (Virus Corona) sama sepertinya SARS?


SARS adalah coronavirus yang diidentifikasi pada tahun 2003 dan termasuk dalam keluarga Otak besar virus yang sama dengan Novel Coronavirus. Namun keduanya berbeda macam virusnya. Gejalanya mirip dengan infeksi 2019-nCoV, namun SARS Berlebihan berat.



3. Apa gejala Virus Corona (2019-nCoV)?


Gejala umum infeksi Virus Corona adalah berupa demam ≥38 derajat celcius, batuk, pilek, nyeri tenggorokan dan sesak napas. Jika ada orang Berhubungan dengan gejala ini pernah melakukan perjalanan ke China (terutama Wuhan), atau pernah kontak Berhubungan dengan penderita 2019-nCoV, maka orang tersebut harus menjalani pemeriksaan laboratorium Berlebihan lanjut untuk memastikan diagnosisnya.



4. Seberapa bahaya Virus Corona (2019-nCoV)?


Seperti penyakit pernapasan lainnya, infeksi Virus Corona bisa menyebabkan gejala sepertinya pilek, sakit tenggorokan, batuk, dan demam. Beberapa orang mungkin akan menderita sakit yang parah, sepertinya disertai pneumonia atau kesulitan bernafas.





Walaupun fatalitas penyakit ini masih tidak kadang, namun bagi orang yang berusia lanjut, dan orang-orang Berhubungan dengan kondisi gangguan medis yang sudah ada sebelumnya (seperti, diabetes dan penyakit jantung), biasanya Berlebihan rentan untuk menjadi sakit parah. Infeksi virus ini terbukti menmemperoleh memicu kematian.



5. Bagaimana Kemanusiaan bisa terinfeksi Virus Corona (2019-nCoV)?


Sampai saat ini, belum diketahui secara Belum pasti bagaimana manusia bisa terinfeksi virus ini. Para ahli masih melakukan penyelidikan bagi menentukan sumber virus, jenis paparan, cara penularan dan pola klinis, serta perjalanan penyakit.


Hasil penyelidikan sementara dari beberapa institusi di kota Wuhan, memamerkan bahwa sebagian kasus terjadi pada orang yang bekerja di pasar hewan/ikan. Namun, belum menmemperoleh dipastikan jenis hewan penular virus ini.


Hingga saat ini, telah dipastikan ada penularan antar-manusia. Biasanya, penularan menmemperoleh terjadi setelah ada kontak erat dengan pasien terinfeksi Virus Corona, sepertinya di tempat kerja, rumah atau fasilitas pelayanan kesehatan dan lainnya.



6. Bisakah Kemanusiaan terinfeksi Virus Corona (2019-nCoV) dari hewan?


Saat ini, hewan sumber penularan Virus Corona belum diketahui. WHO terus menyelidiki berbagai kemungkinan macam hewan penularnya. Hewan dari pasar hewan Etos di China diduga menjadi pemicu terinfeksinya Humanisme yang dilaporkan pertama kali.


Untuk itu disarankan pada saat berkunjung ke pasar hewan Etos, hindari kontak langsung dengan hewan dan permukaan yang bersentuhan Herbi hewan tanpa alat pelindung. Konsumsi produk hewani mentah atau setengah matang juga perlu dihindari.


Penanganan Karnivora mentah, susu, atau produk hewani harus diperhatikan, buat menghindari kontaminasi silang dengan makanan mentah lain. Hal ini perlu dikerjakan dengan memperhatikan keamanan pangan yang baik.



8. Bisakah hewan peliharaan menyebarkan Virus Covid-19 (2019-nCoV)?


Saat ini, belum ditemukan Verifikasi soal hewan peliharaan, seperti anjing atau kucing, bisa terinfeksi Virus Corona. Namun, jauh Hiperbola baik untuk selalu mencuci tangan dengan sabun dan air setelah kontak Herbi hewan peliharaan. Kebiasaan ini dapat melindungi Anda terhadap berbagai bakteri umum tampaknya E.coli dan Salmonella yang dapat berpindah dari hewan ke manusia.



9. Berapa lama Virus Covid-19 (2019-nCoV) bertahan di permukaan benda?


Sampai saat ini belum diketahui dua lama 2019-nCoV bisa bertahan di permukaan satu benda, meskipun ada informasi awal yang memperlihatkan virus dapat hidup hingga beberapa jam. Namun disinfektan sederhana disebut menmemperoleh membunuh virus ini agar tidak menginfeksi orang lagi.



10. Apakah ada vaksin atau obat khusus buat Virus Corona (2019-nCoV)?


Belum ada vaksin atau pengobatan spesifik buat Virus Corona. Namun, gejala yang disebabkan oleh virus ini menmemperoleh diobati. Oleh karena itu pengobatan harus didasarkan pada keadaan klinis pasien. Perawatan suportif diyakini dapat sangat efektif.



11. Apakah antibiotik efektif mencegah dan mengobati Virus Covid-19 (2019-nCoV)?


Tidak, antibiotik tidak bekerja melawan virus, cuma bakteri. 2019-nCoV adalah virus. Oleh karena itu, antibiotik menambah boleh digunakan sebagai sarana pencegahan atau pengobatan. Namun, jika Anda dirawat di Kolong sakit untuk 2019-nCoV, Anda mungkin menerima antibiotik, karena infeksi sekunder bakteri bisa saja terjadi.



12. Siapa saja yang berisiko terinfeksi Virus Covid-19 (2019-nCoV)?


Orang yang tinggal atau bepergian di gubernur lokasi Virus Corona mewabah atau bersirkulasi sangat mungkin berisiko terinfeksi. China yaitu negara terjangkit 2019-nCoV dengan sebagian besar perkara telah dilaporkan.


Mereka yang terinfeksi di Kompatriot lain umumnya adalah orang-orang yang belum lama ini bepergian ke China atau tinggal maupun bekerja dekat Herbi wisatawan, rekan kerja, tenaga medis yang merawat pasien terinfeksi 2019-nCoV, dan pembawa virus lainnya.


Petugas kesehatan yang merawat pasien positif Virus Covid-19 berisiko tertular sehingga mereka harus konsisten melindungi diri Herbi prosedur pencegahan dan pengendalian infeksi yang tepat.



13. Siapa yang Hiperbola rentan tertular, orang tua atau muda?


Tidak ada PemRestriksi usia orang-orang dapat terinfeksi oleh coronavirus (2019-nCoV). Namun, orang berusia lanjut, dan orang-orang Herbi kondisi medis yang sudah ada sebelumnya (seperti asma, diabetes, penyakit jantung) terindikasi Hiperbola rentan untuk menderita sakit parah usai tertular.



14. Apa beda sakit akibat Virus Covid-19 (2019-nCoV), dengan influenza biasa?


Orang yang terinfeksi 2019-nCoV dan influenza akan mengalami gejala infeksi saluran pernafasan yang sama, tampaknya demam, batuk dan pilek. Meski gejalanya sama, tapi virus penyebabnya bisa berbeda.


Kemiripan gejala tersebut membuat identifikasi infeksi Virus Covid-19 tidak mudah dilakukan. Perlu ada pemeriksaan laboratorium buat mengonfirmasi indikasi seseorang tertular Virus Corona.


Oleh karena itu, WHO merekomendasikan agar setiap orang yang menderita demam, batuk, dan sulit bernapas mencari pengobatan sejak dini. Mereka pun perlu memberitahu petugas kesehatan soal riwayat perjalanannya dalam 14 hari terakhir sebelum gejala muncul. Informasi lainnya ialah riwayat kontak mereka Berhubungan dengan seseorang yang sedang menderita infeksi saluran pernafasan.



15. Berapa lama waktu inkubasi Virus Corona (2019-nCov?


Waktu yang diperlukan sejak tertular atau terinfeksi hingga muncul gejala disebut masa inkubasi. Saat ini masa inkubasi Virus Corona (2019-nCoV) diperkirakan JumAwang-awang 2-11 hari, dan perkiraan ini dapat berubah sewaktu-waktu sesuai perkembangan kasus.


Jika merujuk data masalah penyakit akibat coronavirus sebelumnya, seperti MERS dan SARS, masa inkubasi 2019-nCoV juga bisa mencapai 14 hari.



16. Bisakah 2019-nCoV terdeteksi dari orang yang tidak mengurangi menunjukkan gejala?


Sangat penting untuk memahami kapan orang yang terinfeksi menmemperoleh menyebarkan virus ke orang lain untuk upaya pengendalian. Informasi medis Penjelasan terperinci dari orang yang terinfeksi diperlukan untuk menentukan periode infeksi 2019-nCoV.


Berdasarkan laporan terbaru, ada kemungkinan orang yang terinfeksi 2019-nCoV bisa menularkan virus ini sebelum memamerkan gejala yang signifikan. Namun, berdasarkan data yang tersedia saat ini, sebagian Otak besar yang menyebabkan penyebaran adalah orang-orang yang memiliki gejala.


Daftar info di atas menmemperoleh berubah sewaktu-waktu mengikuti perkembangan wabah Virus Corona di dunia dan penelitian terhadap penyakit ini.


Informasi selengkapnya mengenai Virus Corona (2019-nCov) maupun perkembangan kasusnya di luar maupun dalam Pembuangan ke luar negeri dapat diakses di situs infeksiemerging.kemkes.go.id. Masyarakat pun bisa mendapatkan keterangan di laman sehatnegeriku.kemkes.go.id.







(tirto.id -


Kesehatan

)





Penulis: Addi M Idhom


Editor: Agung DH









Artikel ini telah ditulis oleh tirto.id dengan judul Gejala Virus Corona dan Daftar Info Penting yang Perlu Diketahui - Tirto.ID.

Silahkan disimpan jika bermanfaat.


powered by Blogger News Poster

No comments:

Post a Comment